KCJ uji coba e-ticketing |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menggelar uji coba sistem e-ticketing di seluruh rute perjalanan kereta listrik (KRL) pada 1 Oktober 2010 sebelum diterapkan secara penuh mulai tahun depan. Sekretaris Perusahaan KCJ Makmur Syaheran mengatakan uji coba itu diberlakukan pada stasiun tertentu untuk mengumpulkan informasi awal tentang keandalan sistem eticketing di lapangan.
“Nanti semua jurusan jadi target dan berlaku untuk semua jurusan, tidak hanya ada di stasiun-stasiun tertentu saja. Namun, pertama akan diberlakukan di KRL Ekspres,“ ujarnya, kemarin. Untuk sementara, Makmur menyatakan uji coba dilakukan kepada sebagian penumpang dan karyawan KCJ yang dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner tentang sistem eticketing kepada penumpang. Sebagai langkah awal, dia menyatakan KCJ mulai menggelar sosialisasi sistem baru itu e-ticketing kepada komunitas pengguna KRL di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sosialisasi itu dilakukan sembari melengkapi infrastruktur e-ticketing di seluruh titik stasiun KRL Jabodetabek. Menurut dia, penerapan e-ticketing bertujuan mengurangi jumlah penumpang tidak membayar (free rider) yang mencapai 20% dari total penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 450.000 orang per hari. Makmur memaparkan sistem baru itu menggunakan teknologi fiber optik yang memungkinkan setiap stasiun terkoneksi sehingga jumlah penumpang, kapasitas tempat duduk KRL, dan kepadatan dalam tiap pemberangkatan bisa terpantau. “Dengan sistem ini kami prediksi perusahaan mampu mengamankan pendapatan sehingga kinerja perusahaan juga bisa terus tumbuh dan tidak ada lagi kebocoran,“ ujar dia. Dia mengungkapkan pihaknya telah menggandeng lima bank nasional untuk melaksanakan program e-ticketing bagi penumpang KRL Jabodetabek. Kelima bank itu yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA dan Bank DKI. Diragukan Sementara itu, Institut Studi Transportasi (Instran) meragukan kesungguhan manajemen KCJ menerapkan kembali sistem e-ticketing yang gagal dioperasikan di jalur Tanah AbangSerpong pada 2007 karena infrastruktur pendukungnya kurang sempurna. Pengurus harian Instran A. Izzul Waro mengatakan sistem tiket elektronik hanya berlangsung beberapa bulan seteleh diresmikan pemberlakuannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam satu paket dengan peresmian rel jalur ganda Tanah Abang-Serpong pada 4 Juli 2007. “Sistem e-ticketing hanya berlaku beberapa waktu sejak diresmikan oleh Presiden SBY, setelah itu kembali menggunakan karcis kertas seperti sekarang ini, karena infrastruktur pendukungnya belum benar-benar siap,“ kata Izzul. Dia mengatakan rencana uji coba sistem tiket elektronik yang diagendakan KCJ akan diberlakukan secara terbatas sejak 1 Oktober 2010 hendaknya disertai dengan upaya perbaikan infrastruktur pendukung dan pengkajian secara mendalam. Sumber berita: Bisnis Indonesia, 30 September 2010 Link: |