Penutupan Putaran Balik Diintensifkan |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() JAKARTA – Penutupan putaran balik (U turn) di sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta dinilai cukup berhasil mengurangi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. Karena itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan terus menambah jumlah penutupan putaran balik yang dinilai menjadi penyebab kemacetan. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, akhir tahun ini penutupan putaran balik akan dilakukan di sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta Timur.
Lokasi U turn yang akan ditutup di antaranya di sekitar kawasan Taman Mini. Selain penutupan putaran balik, kata dia, Dinas Perhubungan DKI akan mengatur lalu lintas di persimpangan Pondok Gede ke arah Taman Mini. Cara itu, kata dia, bisa membawa pengaruh besar bagi kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut. Pristono menuturkan ditutupnya sejumlah putaran balik di kawasan Taman Mini dikarenakan selama ini keberadaannya sudah terlalu banyak dan berpotensi menyumbang kemacetan. Menurut dia, idealnya di satu ruas jalan, putaran baliknya cukup satu atau maksimal dua. Selain menutup putaran balik di Jakarta Timur, kata Pristono, pihaknya saat ini sedang melakukan uji coba penutupan beberapa putaran balik di sejumlah titik. Seperti di Jalan Kramat Raya depan Markas Polres Jakarta Pusat, Jalan Gunung Sahari di depan Hotel Sheraton, Jakarta Pusat; di Jalan HR Rasuna Said tepatnya di depan RS MMC, Jakarta Selatan, Jalan Wahid Hasyim, dan Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sebelumnya, kata dia, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menutup beberapa putaran balik yang dinilai menjadi penyebab kemacetan. Putaran balik yang sudah ditutup itu di antaranya di Jalan Gunung Sahari dekat Mangga Dua Square dan putaran balik di Jalan Gunung Sahari dari arah Ancol, Jakarta Utara. “Penutupan ini cukup efektif mengurangi kemacetan,” kata Udar. Untuk mengurangi angkutan non-Transjakarta yang kerap memadati dan berhenti di Jembatan Sudirman, kata Udar, saat ini DKI telah memasang rentangan rantai kawat dari pintu keluar Stasiun Sudirman sampai Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Pemasangan kawat dilakukan karena semakin banyak angkutan umum yang menghentikan kendaraannya di kawasan tersebut. Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, berpen dapat penutupan putaran balik di sekitar Taman Mini tidak akan efektif mengurai kemacetan. Sebab, penyebab kemacetan di kawasan tersebut bukan putaran balik, tetapi karena adanya parkir di tepi jalan atau onstreet. Karena itu, ia menyarankan, sebelum memutuskan untuk menutup putaran balik, Dishub harus melakukan kajian mendalam untuk mengetahui apa penyebab terjadinya kemacetan di kawasan tersebut. “Jangan sampai penutupan putaran balik justru memperparah kemacetan di ruas jalan lainnya.” ucm/P-2 Sumber berita: Koran Jakarta, 10 November 2010
|